Tafsir Tahlili QS. Ali Imran ayat 10-18
Tafsir
Tahlili
QS.
Ali Imran ayat 10-18
1. Ali
Imran ayat 10
¨bÎ)
úïÏ%©!$#
(#rãxÿx.
`s9
_Í_øóè?
óOßg÷Ytã
óOßgä9ºuqøBr&
Iwur
Oèdß»s9÷rr&
z`ÏiB
«!$#
$\«øx©
( y7Í´¯»s9'ré&ur
öNèd
ßqè%ur
Í$¨Y9$#
ÇÊÉÈ
10. Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak
mereka, sedikitpun tidak dapat menolak (siksa) Allah dari mereka, dan mereka
itu adalah bahan Bakar api neraka.
(Sesungguhnya orang-orang kafir, harta benda dan anak-anak mereka
tidak dapat menolak Allah) yang dimaksud ialah siksa-Nya (sedikit pun dan
merekalah bahan bakar api neraka) dibaca 'waquud', yang berarti bahan untuk
pembakaran. Sebagaimana yang diungkapkan oleh KH. Quraish Shihab bahwa pada
hari akhir nanti, orang-orang kafir, harta dan anak-anak mereka tidak mampu
menyelamatkannya dari siksa Allah, dan akan menjadi bahan bakar neraka yang
membuat api neraka menyala.
2.
Ali Imran ayat 11
É>ù&y2 ÉA#uä tböqtãóÏù tûïÏ%©!$#ur `ÏB óOÎgÎ=ö6s% 4 (#qç/¤x. $uZÏG»t$t«Î/ ãNèdxs{r'sù ª!$# öNÍkÍ5qçRäÎ/ 3 ª!$#ur ßÏx© É>$s)Ïèø9$# ÇÊÊÈ
11.
(keadaan mereka) adalah sebagai Keadaan kaum Fir'aun dan orang-orang yang
sebelumnya; mereka mendustakan ayat-ayat kami; karena itu Allah menyiksa mereka
disebabkan dosa-dosa mereka. dan Allah sangat keras siksa-Nya.
(Seperti adat kebiasaan kaum Firaun
dan orang-orang sebelum mereka) seperti kaum Ad dan Tsamud (mereka mendustakan
ayat-ayat Kami hingga dicelakakan Allah) dibinasakan-Nya (disebabkan dosa-dosa
mereka). Perkataan ini menafsirkan perkataan yang sebelumnya. (Dan Allah sangat
keras siksa-Nya). Ayat berikut turun ketika Nabi saw. menyuruh orang-orang
Yahudi masuk Islam sekembalinya dari perang Badar, maka jawab mereka,
"Janganlah kamu teperdaya mentang-mentang berhasil membunuh gerombolan
Quraisy yang kacau balau dan tidak tahu memegang senjata."
3.
Ali
Imran ayat 12
@è% úïÏ%©#Ïj9 (#rãxÿx. cqç7n=øóçGy crç|³ósè?ur 4n<Î) zO¨Zygy_ 4 }§ø©Î/ur ß$ygÏJø9$# ÇÊËÈ
12. Katakanlah kepada orang-orang yang
kafir: "Kamu pasti akan dikalahkan (di dunia ini) dan akan digiring ke
dalam neraka Jahannam. dan Itulah tempat yang seburuk-buruknya".
(Katakanlah) hai Muhammad (kepada orang-orang kafir) kepada
golongan Yahudi itu, ("Kamu nanti akan menderita kekalahan) memakai ta dan
ya, di alam dunia ini dengan dibunuh, ditawan dan membayar upeti dan itu telah
terjadi (dan akan dihimpun) juga dengan memakai ta dan ya, di akhirat nanti (ke
neraka Jahanam) lalu memasukinya (dan Jahanam itu adalah seburuk-buruk
hamparan) tempat tinggal."
4.
Ali Imran ayat 13
ôs% tb$2 öNä3s9 ×pt#uä Îû Èû÷ütGt¤Ïù $tGs)tGø9$# ( ×py¥Ïù ã@ÏG»s)è? Îû È@Î6y «!$# 3t÷zé&ur ×otÏù%2 NßgtR÷rtt óOÎgøn=÷WÏiB ù&u Èû÷üyèø9$# 4 ª!$#ur ßÎixsã ¾ÍnÎóÇuZÎ/ `tB âä!$t±o 3 cÎ) Îû Ï9ºs Zouö9Ïès9 _Í<'rT[{ Ì»|Áö/F{$# ÇÊÌÈ
13.
Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu
(bertempur). Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain
kafir yang dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslimin dua
kali jumlah mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang
mempunyai mata hati.
Pertemuan dua golongan itu - antara kaum muslimin dengan kaum
musyrikin - terjadi dalam perang Badar. Badar nama suatu tempat yang terletak
antara Mekah dengan Madinah dimana terdapat mata air. (Sesungguhnya bagi kamu ada tanda) atau pelajaran, lalu hal itu
disebutkan untuk penjelasan (pada dua golongan) dua puak (yang bertemu) di hari
Badar untuk berperang (segolongan bertempur di jalan Allah) untuk menaati
perintah-Nya, yaitu Nabi saw. bersama para sahabat. Mereka berjumlah 313 orang
laki-laki termasuk beberapa orang berkuda, enam buah ketopong besi dan delapan
buah pedang, sedangkan kebanyakan mereka adalah berjalan kaki (dan yang lain
kafir, yang melihat mereka) maksudnya kaum muslimin (dua kali lipat mereka)
artinya jumlah mereka kaum muslimin kelihatan dua kali banyak dari jumlah
mereka yang lebih kurang seribu orang, (yaitu penglihatan dengan mata kepala)
artinya menurut pandangan lahir. Ini termasuk pertolongan Allah kepada kaum
muslimin yang berjumlah sedikit. (Dan Allah menyokong) menguatkan (dengan
pertolongan-Nya siapa yang disukai-Nya) untuk ditolong. (Sesungguhnya pada yang
demikian itu) maksudnya yang disebutkan tadi (menjadi pelajaran bagi orang yang
mempunyai mata hati). Kenapa kamu tidak mengambil pelajaran pula lalu kamu
beriman?
5.
Ali
Imran ayat 14
z`Îiã Ĩ$¨Z=Ï9 =ãm ÏNºuqyg¤±9$# ÆÏB Ïä!$|¡ÏiY9$# tûüÏZt6ø9$#ur ÎÏÜ»oYs)ø9$#ur ÍotsÜZs)ßJø9$# ÆÏB É=yd©%!$# ÏpÒÏÿø9$#ur È@øyø9$#ur ÏptB§q|¡ßJø9$# ÉO»yè÷RF{$#ur Ï^öysø9$#ur 3 Ï9ºs ßì»tFtB Ío4quysø9$# $u÷R9$# ( ª!$#ur ¼çnyYÏã ÚÆó¡ãm É>$t«yJø9$# ÇÊÍÈ
14.
dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik
(surga).
Yang dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah
binatang-binatang yang Termasuk jenis unta, lembu, kambing dan biri-biri. (Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada syahwat)
yakni segala yang disenangi serta diingini nafsu sebagai cobaan dari Allah atau
tipu daya dari setan (yaitu wanita-wanita, anak-anak dan harta yang banyak)
yang berlimpah dan telah berkumpul (berupa emas, perak, kuda-kuda yang tampan)
atau baik (binatang ternak) yakni sapi dan kambing (dan sawah ladang) atau
tanam-tanaman. (Demikian itu) yakni yang telah disebutkan tadi (merupakan
kesenangan hidup dunia) di dunia manusia hidup bersenang-senang dengan
hartanya, tetapi kemudian lenyap atau pergi (dan di sisi Allahlah tempat
kembali yang baik) yakni surga, sehingga itulah yang seharusnya menjadi idaman
dan bukan lainnya.
6.
Ali
Imran ayat 15
* ö@è% /ä3ã¥Îm;tRätr& 9öyÎ/ `ÏiB öNà6Ï9ºs 4 tûïÏ%©#Ï9 (#öqs)¨?$# yZÏã óOÎgÎn/u ×M»¨Yy_ Ìôfs? `ÏB $ygÏFøtrB ã»yg÷RF{$# tûïÏ$Î#»yz $ygÏù Ólºurør&ur ×ot£gsÜB ÒcºuqôÊÍur ÆÏiB «!$# 3 ª!$#ur 7ÅÁt/ Ï$t7Ïèø9$$Î/ ÇÊÎÈ
15.
Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang
demikian itu?". untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi
Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal
didalamnya. dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta
keridhaan Allah. dan Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.
(Katakanlah)
hai Muhammad kepada kaummu! ("Maukah saya sampaikan kepadamu) saya
beritahukan (apa yang lebih baik dari yang demikian?") yakni yang
disebutkan dari berbagai syahwat tadi; adapun pertanyaan di sini berarti
pengukuhan. (Bagi orang-orang yang bertakwa) yang menjaga diri mereka dari
kemusyrikan (di sisi Tuhan mereka) menjadi khabar sedangkan mubtadanya: (surga
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, kekal mereka) artinya ditakdirkan
kekal (di dalamnya) jika mereka memasukinya (dan istri-istri yang disucikan)
dari haid dan lainnya yang dianggap kotor (serta keridaan) ada yang membaca
ridhwaan dan ada pula rudhwaan; artinya keridaan yang banyak (dari Allah dan
Allah Maha Melihat) maksudnya Maha Mengetahui (akan hamba-hamba-Nya) mereka
akan dibalas menurut amalnya masing-masing.
7.
Ali Imran ayat 16
úïÏ%©!$# tbqä9qà)t !$oY/u !$oY¯RÎ) $¨YtB#uä öÏÿøî$$sù $uZs9 $oYt/qçRè $uZÏ%ur z>#xtã Í$¨Z9$# ÇÊÏÈ
16.
(yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami telah
beriman, Maka ampunilah segala dosa Kami dan peliharalah Kami dari siksa
neraka,"
(Yakni
orang-orang yang) menjadi na`at atau badal dari 'orang-orang' yang sebelumnya
(berdoa,) "Wahai (Tuhan kami! Sesungguhnya kami telah beriman)
membenarkan-Mu dan rasul-Mu (maka ampunilah semua dosa kami dan lindungilah
kami dari siksa neraka.")
8.
Ali Imran ayat 17
tûïÎÉ9»¢Á9$# úüÏ%Ï»¢Á9$#ur úüÏFÏZ»s)ø9$#ur úüÉ)ÏÿYßJø9$#ur úïÌÏÿøótGó¡ßJø9$#ur Í$ysóF{$$Î/ ÇÊÐÈ
17.
(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan
hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.[1]
(Orang-orang yang tabah)
mengikuti perintah dan menjauhi maksiat, menjadi na'at (yang benar) dalam
keimanan (yang taat) kepada Allah (yang menafkahkan harta mereka) yang bersedekah
(dan yang memohon ampun) kepada Allah dengan mengucapkan, "Ya Allah!
Ampunilah kami," (pada waktu sahur) artinya di akhir malam. Disebutkan di
sini secara khusus, karena pada waktu itulah orang biasa lengah dan tidur
nyenyak.
9.
Ali Imran ayat 18
yÎgx© ª!$# ¼çm¯Rr& Iw tm»s9Î) wÎ) uqèd èps3Í´¯»n=yJø9$#ur (#qä9'ré&ur ÉOù=Ïèø9$# $JJͬ!$s% ÅÝó¡É)ø9$$Î/ 4 Iw tm»s9Î) wÎ) uqèd âÍyêø9$# ÞOÅ6yÛø9$# ÇÊÑÈ
18.
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak
disembah), yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu[2]
(juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak
disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(Allah
menyaksikan) artinya menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya dengan dalil-dalil dan
ayat-ayat (bahwasanya tidak ada Tuhan) yakni tidak ada yang disembah dalam
wujud ini dengan benar (melainkan Dia, dan) menyaksikan pula atas yang demikian
itu (para malaikat) dengan pengakuan mereka (dan orang-orang yang berilmu) dari
kalangan para nabi dan orang-orang beriman, baik dengan keyakinan maupun dengan
perkataan (menegakkan keadilan) dengan mengatur makhluk ciptaan-Nya. Manshub
disebabkan kedudukannya sebagai hal, sedangkan yang menjadi amilnya ialah arti
keseluruhan yakni hanya Allahlah yang mengatur makhluk-Nya dengan
seadil-adilnya. (Tidak ada Tuhan melainkan Dia) diulangi kembali memperkokoh
perkataan sebelumnya (Yang Maha Perkasa) dalam kerajaan-Nya (lagi Maha
Bijaksana) dalam perbuatan dan ciptaan-Nya.
Komentar
Posting Komentar